Sabtu, 05 Maret 2011

Kenangan Terindah Part II

"Lagi pula Natasya sangat menyayangimu!" kataku
"Tapi aku mencintaimu Natalie!" jawab Nendra
"Tapi apa bedanya aku dengan Natasya, sama! Dia sangat menyayangimu dan sisi lain aku pun tidak rela jika di sisa hidupnya dia kecewa padaku kalu aku menerima cintamu lagi. Bahagiakan dia!" ujarku sambil memohon
Tidak terasa air mataku mengalir, seirin dia pergi berlari dari hadapanku seolah tak percaya aku berkata seperti itu kepadanya.

Pikiranku mulai kacau, aku gelisah memikirkan kata-kata Nendra kepadaku. Sikapnya, masih jelas nampak kalau dia masih mencintaiku. Tapi kenapa aku harus di hadapkan dengan pilihan yang sulit, pilihan antara aku dan adik sepupuku, Aku sudah punya Dani di sisiku dan aku tidak boleh egois. Munkin jawabanku sudah benar. Entahlah aku bingung, kenapa hatiku  masih ada rasa cemburu terhadap adik sepupuku. Tetapi rasa itu harus aku buang sedikit demi sedikit walaupun agak akit tapi harus aku lakukan

Seminggu berlal, pesta tunangan antara Nendra dan Natasya pun di gelar. Sejak itu pula aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Tetapi tanpa di duga di pekarangan belakang dia sedang menungguku, dan aku pun menghampirinya.
"Inikah keputusan terakhirmu? Jawablah!" ujar Nendra memecah keheningan sesaat.
"Baiklah kalau itu maumu." Kata Nendra

Tak terasa air mataku mengalir seakan-akan menyalahkanku. Nendra pun pergi meninggalkan aku dan Dani datang menjemputku.

0 komentar:

Posting Komentar

Kenangan Terindah Part II

"Lagi pula Natasya sangat menyayangimu!" kataku
"Tapi aku mencintaimu Natalie!" jawab Nendra
"Tapi apa bedanya aku dengan Natasya, sama! Dia sangat menyayangimu dan sisi lain aku pun tidak rela jika di sisa hidupnya dia kecewa padaku kalu aku menerima cintamu lagi. Bahagiakan dia!" ujarku sambil memohon
Tidak terasa air mataku mengalir, seirin dia pergi berlari dari hadapanku seolah tak percaya aku berkata seperti itu kepadanya.

Pikiranku mulai kacau, aku gelisah memikirkan kata-kata Nendra kepadaku. Sikapnya, masih jelas nampak kalau dia masih mencintaiku. Tapi kenapa aku harus di hadapkan dengan pilihan yang sulit, pilihan antara aku dan adik sepupuku, Aku sudah punya Dani di sisiku dan aku tidak boleh egois. Munkin jawabanku sudah benar. Entahlah aku bingung, kenapa hatiku  masih ada rasa cemburu terhadap adik sepupuku. Tetapi rasa itu harus aku buang sedikit demi sedikit walaupun agak akit tapi harus aku lakukan

Seminggu berlal, pesta tunangan antara Nendra dan Natasya pun di gelar. Sejak itu pula aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Tetapi tanpa di duga di pekarangan belakang dia sedang menungguku, dan aku pun menghampirinya.
"Inikah keputusan terakhirmu? Jawablah!" ujar Nendra memecah keheningan sesaat.
"Baiklah kalau itu maumu." Kata Nendra

Tak terasa air mataku mengalir seakan-akan menyalahkanku. Nendra pun pergi meninggalkan aku dan Dani datang menjemputku.

0 komentar:

Posting Komentar